Minggu, 16 Desember 2012

Catur mengungkap kepribadian pemainnya!



Kemarin hari Kamis, Finna dan saya mengikuti lomba Catur se-Unesa dalam acara Dies Natalis Unesa yang ke-48. Kami adalah dua-duanya peserta putri dari sekian banyak peserta putra yang terdiri dari para mahasiswa, staf/TU/Satpam, dan dosen Unesa. Kami sama sekali tidak takut menghadapi lawan-lawan kami itu, sebab memang kami sudah bisa melihat masa depan(baca: Kami yakin kami pasti tidak menang :D ). Maka dari itu, entah lawan kami adalah dosen adalah satpam adalah presiden, gak peduli! Yang penting kami suka main-main :D
Saya pribadi merasa sangat beruntung telah mengikuti lomba tersebut, bukan sebab masa depan yang saya yakini meleset, nyatanya masa depan dalam gambaran saya memang 100% benar. Meski demikian, saya mendapat pelajaran yang indahnya Subhanallah! Saya baru tahu kalau sikap jelek seseorang itu akan terpantul lewat permainan mereka. Hal ini berguna bagi seseorang yang ingin instropeksi diri. Namun, kejelekan ini baru bisa tercermin manakala seorang pemain menemui kondisi atau persoalan yang sangat baru. Oleh karena itu jika ingin melihat kejelekan diri sendiri, hendaknya pemain catur bermain dengan musuh-musuh yang baru. kenapa? Karena: bermain dengan lawan yang sama biasanya yang bersangkutan telah hafal bagaimana permainannya, caranya menyerang, bertahan, trik dan tipuannya sehingga yang bersangkutan tersebut-karena telah hafal-telah hafal jugalah bagaimana menanggulangi problem-problem dalam permainan tersebut.  Ya, mungkin ada beberapa hal/problem yang baru, tapi itu terlalu lemah untuk dijadikan analisis kepribadian.
Terus?
Bedakan jika seseorang dihadapkan pada problem-problem baru. Dari problem baru itulah akan muncul langkah spontanitas, entah spontanitas itu juga didapat dari berpikir atau sekedar spontan-spontan saja yang jelas langkah itu didapat bukan dari remembering the previous moves/the previous problem solving. Alhasil, langkah spontan itulah=siapa dia sebenarnya=titisan dari jiwanya=lukisan kepribadiannya!

Bukti I: