Minggu, 23 September 2012

Memahami Wanita(Kami Wanita hendak membela diri) hehe

 Para lelaki sering bingung sendiri menyoal sikap wanita yang, kadang-kadang, nyebelinnya minta ampun! Dalam hal apapun wanita senang membuat masalah gampang menjadi sulitnya minta ampun! Misalnya, menyoal bilang "ya" atau "engga" pada saat seorang wanita ditembak lelaki. Lelaki akan berkata, "Kamu cukup bilang ya, atau nggak, itu aja, mudah kan?" Nah, bagi wanita, untuk mengatakan "Ya" atau "engga" suara yang mau keluar itu hampir-hampir kejepit tenggorokan. setelah lama terjepit, eh begitu keluar(entah saking parahnya kejepit tenggorokan hingga bunyinya berubah),  tiba-tiba yang keluar dari mulut justru "Kasih aku waktu satu minggu ya!" Lantas, siapa yang salah? wanita? BUKAN! Salahkan tenggorokan saja!



Nah, untuk kasus yang lain, saat tiba-tiba seorang wanita marah padamu misalnya, maka jangan kau pikir wanitamu tengah curiga bahwa kau sedang selingkuh atau tidak. Bisa jadi, wanitamu marah atas perkara yang amaaaat sepele: perkara itu berawal dari kata "Tersarah kamu deh" "sekarepe samean wes" "Lha mbuh piye enake?". Hati-hati! saat wanitamu mengatakan kalimat-kalimat serupa di atas, maka sesungguhnya dengan tidak langsung wanitamu itu ingin Kau meninjau ulang perkara bersangkutan, dalam benak wanita, mereka ingin lelaki bisa menebak dengan derajat kebenaran 100% atas semua keinginan wanita tanpa mereka mengatakannya pada lelaki. Ketahuilah, wanita itu, selain punya ke-m*lu-an, juga punya rasa malu-malu kucing yang tingiiiiiiii.... Mereka malu sekali jika hendak mengatakan keinginannya pada lelaki, misalnya dalam kasus: lelaki bilang, "Ay, udah uda sore, aku pulang dulu ya..." pinginnya, pinginnya seorang wanita itu bilang seperti ini: "Aku pinginnya kamu jangan pulang dulu, masih kangeeeeen...." berhubung jaimnya wanita itu selangit, maka muncullah kalimat "Tersarah kamu deh"... "Sekarepe samean wes" dan yang lebih parah lagi, "Karepem!!!" Nah, biasanya saat mengatakan demikian, kami para wanita akan sambil memanyunkan bibir se-meter. Sebetulnya wanita tak sedang benci atau marah pada kalian, hanya saja wanita kesal pada dirinya sendiri yang tak mampu mengatakan "Aku pinginnya kamu jangan pulang dulu, masih kangeeeeen...." Kasian ya wanita :(

Ada lagi perkara yang seeering sekali tak dipahami lelaki. perkara ini adalah rahasia di balik kata "Enggak"/ "Enggak usah"/ "Enggak perlu"/ "Enggak papa". Sesungguhnya frase tersebut adalah memiliki arti kebalikannya. saat lelaki, belum menjadi pacar, sedang pulang dari kampus dan melihat cewek yang ditaksirnya jalan kaki, si lelaki berkata "Ayuk kuantar sampai kosan, panas lho..."
cewek jawab "Ah, gak usah"
si lelaki putus asa bilang "oooh, yaudah, duluan yaaaaa...."
cewek dalam hati "Huuuuuuh........... kebangeten koweeee aku panas-panas ditinggal dwe'an kebangeteeen temen... anak'e sopo leh kowe iki????"
Padahal, dalam benak si cewek, adegan yang diharapkan adalah seperti ini,
Coewok: "Ayuk kuantar pulang sampai kosan, panas lhooo!"
Cewek: "Ah, gak usah...:"
Cowok: "Ayolaah"
Cewek: "Ah, gak usah, takutnya ada yang marah...
Cowok: "ye siapa yang marah? justru aku ngerasa berdosa kalau ngebiarin kamu jalan sendiri begini...
Cewek: "oh ya?"
Cowok: "beneran deh, ayuk pulang sama aku...
Cewek: "gimana ya...
Cowok: "ayolaaah
Cewek: "em.... gimana ya... em........(Dua tahun kemudian!!!) ya udah deh kalo maksa....
Happy ending!

Nah, begitulah makhluk yang bernama wanita itu kerap kali menjadi makhluk yang munafik! yang tak sama antara hati dan lidah. Tapi satu hal yang jadi jorga para wanita, "Orang gak mau dipaksa... Ya MAU...."
eheheee.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar