Selasa, 30 April 2013

Gara-gara Dexamethasone!!! Curhat


Obat bisa bikin yang sakit jadi sembuh. Normalnya begitu. Tapi pengalaman yang saya alami, justru saya jadi sakit-sakitan gara-gara obat!


Bulan Juli 2012 lalu saya berobat ke Dokter X di Lidah Wetan (Bukan dokter spesialis). Saya mengeluhkan gatal-gatal di daun telinga saya yang tak kunjung sembuh. Dengan sangat enteng pak dokter mengatakan "Ini saya kasih obat ini, pasti gak ada seminggu sudah sembuh. Nanti kalau obatnya habis bisa beli lagi di Apotek, murah kok."

Seminggu berselang secara ajaib gatal-gatal yang sudah lama tak mau sembuh tiba-tiba musnah. Sekitar tiga minggu berselang saya merasakan seperti gatal itu kambuh lagi. Seperti yang diwasiatkan pak dokter, saya membeli obat itu di Apotek dengan jumlah yang banyak dengan pertimbangan: buat jaga-jaga. Namun, ada keanehan dalam diri saya yang sangat saya rasakan. Nafsu makan saya meningkat drastis dan beberapa bagian di badan saya membengkak aneh: Pipi, lengan, dan perut.

Saya pun mulai mencurigai obat tersebut. Mulailah saya googling tentang obat Dexamethasone. Hasilnya sangat mencengangkan sebab saya hanya menggunakan kata kunci Dexamethasone, namun hasil yang terlihat adalah "Bahaya mengonsumsi Dexamethasone!". Setelah saya telusuri, ternyata, obat serbaguna ini memiliki segudang manfaat dan bergudang-gudang efek samping yang bisa fatal!

Beberapa manfaatnya adalah untuk obat anti radang, penambah nafsu makan, dan obat pegal linu. Sedang efek sampingnya adalah Glaukoma (Tekanan bola mata tinggi, yang pada tingkat lanjut dapat merusak saraf mata secara permanen), gangguan pencernaan, kehabisan protein, pertumbuhan terganggu (Pada anak), Moon face (Wajah membulat) dan masih banyak lagi.

Lebih parahnya lagi, yang sudah mengonsumsi Dexa, tidak boleh berhenti mengonsumsinya secara mendadak. Mereka, para korban Dexa, harus secara perlahan-lahan mengurangi dosis sampai pada titik 0 kali sehari. Sebab kalau tidak, si korban akan merasakan badannya lemas tak bergairah, hilang nafsu mkan, dan tubuh sendiri belum siap memproduksi hormon .... (lupa namanya) secara alami- yang sebelumnya diambil alih produksinya oleh si Dexa.

Nah, Alhamdulillah sekarang saya sudah terlepas dari ketergantungan Dexamethasone. Namun, kenang-kenangan dari si Dexa berupa sakit Magh masih senantiasa menemani hari-hari saya sampai pada saat ini. Berita baiknya, paling tidak sekarang gatal-gatal di daun telinga saya sudah sembuh berkat Dokter spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Wiyung Sejahtera, setelah saya curhat mengenai Dexa, bu dokter memberi saya salep-bukan obat telan. Ternyata, saya penderita alergi dengan alergan "Telur dan Udang!".

Kembali pada Dexamethasone, Kawan-kawan, saya sempat baca di blognya tetangga-warga negara Malaysia, bahwasanya negara Malaysia tidak menjual bebas obat ini di Apotek. Alasannya adalah ditakutkan, konsumen yang merasakan segarnya badan setelah mengonsumsi obat ini, akan mengonsumsinya tanpa menggunakan resep dokter, alhasil, bahaya jangka panjang mengintai para konsumen.

Maka, bagi teman-teman yang sedang atau akan mengonsumsi obat ini, sebelumnya, pertimbangkanlah lagi untung dan ruginya.

Demikian curhatan dari saya tentang obat ini, semoga bermanfaat~~

Oh ya, ini foto saya saat terkena Moonface (Pipi saya menggelembung seperti pentol, dagu saya rata dengan pipi dan mata saya hampir hilang karena terdesak oleh si pipi pentol)
Siti Nur Banin terjangkit MOONFACE
Banin: Nah pas gak kena MOONFACE pipinya gak bulet-bulet amat kan ya?

Laki Vs Perempuan

Semua perempuan itu suka yang manis~manis. Diperhatikan, diberi kejutan, diberi hadiah, dipuji, diberi senyuman, semuanya rasanya manis. Semuanya itu pasti disenangi para hawa. Lain halnya dengan lelaki. Saat perempuan menuntut untuk mendengar kalimat 'sayang, aku cinta kamu', dalam waktu setiap hari, beberapa pria akan mengeluh, 'untuk apa? Kamu ngerti kan kalo aq cintanya juga sama kamu'. Perempuan, meski tahu betul kalu si dia memang mencintainya, perempuan selalu tidak bisa menahan diri untuk tidak kecewa. 

Diberi hadiah. Jika pria berpendapat bahwa perempuan senang dengan hadiah mewah, itu benar. Tapi tak sepenuhnya benar. Adakalanya sebuah hadiah kecil dapat meluluhkan hati perempuan. Misal, katakanlah pada suatu hari ada seorang pria mengambil beberapa butir buah kersen merah mungil2 dalam sakunya, lalu berkata, 
'sayang, tadi di jalan aq liat ini, keinget kamu deh, nih makan. Kesukaan kamu kan?' 
Sumpah, perempuan akan sangat tersanjung dibegitukan. 
Maka, sangat menyayangkan sekali jika pria berpikir bahwa wanita hanya menyukai hadiah yang mewah2. Pria, buatlah wanitamu terbang dengan menyuguhkan hadiah kecil yang bersejarah. 

Diberi kejutan. Imajinasi perempuan tentang berbagai kejutan, kerap kali membuat perempuan ngambek tanpa sebab. Kenapa? Karena khayalan mereka tentang sebuah kejutan, sama sekali tak menjadi kenyataan. Dalam kasus ini saya juga kasihan kepada pria yang merasa tak melakukan dosa namun dimanyunin perempuan. Pria, pada, pada kasus ini, memang tidak berbuat kesalahan. Kesalahannya adalah karena ia justru tidak berbuat 'sesuatu'. Perempuan, seharusnya tak baik juga sembarangan marah tanpa alasan yang gamblang. Namun, perempuan tak punya daya dan upaya untuk mengatakan bahwa ia sedang ingin diberi kejutan. Takut malu, atau bahkan dikatakan malu2in. 

Begitulah. Itulah sebuah jawaban untuk para pria yang merasa tak berbuat dosa namun diperlakukan tidak semena~mena oleh wanitanya. Bertengkar, saling menyalahkan, saling menjauh, dan lain~lain. Menyebalkan memang. Tapi perlu diketahui, ibarat disuruh meminum campuran air dan gula, betapapun manisnya, seseorang akan memilih meminum campuran air, gula, dan kopi. 
Pahitnya kopi, akan menjinakkan manisnya gula yang kadang~kadang, memuakkan. 

Maka dari itu, yang sedang bertengkar. Percayalah, hidup lebih menyenangkan seusai pertengkaran. Jika tak bertengkar, mana bisa menikmati yang lebih menyenangkan?