Selasa, 30 April 2013

Laki Vs Perempuan

Semua perempuan itu suka yang manis~manis. Diperhatikan, diberi kejutan, diberi hadiah, dipuji, diberi senyuman, semuanya rasanya manis. Semuanya itu pasti disenangi para hawa. Lain halnya dengan lelaki. Saat perempuan menuntut untuk mendengar kalimat 'sayang, aku cinta kamu', dalam waktu setiap hari, beberapa pria akan mengeluh, 'untuk apa? Kamu ngerti kan kalo aq cintanya juga sama kamu'. Perempuan, meski tahu betul kalu si dia memang mencintainya, perempuan selalu tidak bisa menahan diri untuk tidak kecewa. 

Diberi hadiah. Jika pria berpendapat bahwa perempuan senang dengan hadiah mewah, itu benar. Tapi tak sepenuhnya benar. Adakalanya sebuah hadiah kecil dapat meluluhkan hati perempuan. Misal, katakanlah pada suatu hari ada seorang pria mengambil beberapa butir buah kersen merah mungil2 dalam sakunya, lalu berkata, 
'sayang, tadi di jalan aq liat ini, keinget kamu deh, nih makan. Kesukaan kamu kan?' 
Sumpah, perempuan akan sangat tersanjung dibegitukan. 
Maka, sangat menyayangkan sekali jika pria berpikir bahwa wanita hanya menyukai hadiah yang mewah2. Pria, buatlah wanitamu terbang dengan menyuguhkan hadiah kecil yang bersejarah. 

Diberi kejutan. Imajinasi perempuan tentang berbagai kejutan, kerap kali membuat perempuan ngambek tanpa sebab. Kenapa? Karena khayalan mereka tentang sebuah kejutan, sama sekali tak menjadi kenyataan. Dalam kasus ini saya juga kasihan kepada pria yang merasa tak melakukan dosa namun dimanyunin perempuan. Pria, pada, pada kasus ini, memang tidak berbuat kesalahan. Kesalahannya adalah karena ia justru tidak berbuat 'sesuatu'. Perempuan, seharusnya tak baik juga sembarangan marah tanpa alasan yang gamblang. Namun, perempuan tak punya daya dan upaya untuk mengatakan bahwa ia sedang ingin diberi kejutan. Takut malu, atau bahkan dikatakan malu2in. 

Begitulah. Itulah sebuah jawaban untuk para pria yang merasa tak berbuat dosa namun diperlakukan tidak semena~mena oleh wanitanya. Bertengkar, saling menyalahkan, saling menjauh, dan lain~lain. Menyebalkan memang. Tapi perlu diketahui, ibarat disuruh meminum campuran air dan gula, betapapun manisnya, seseorang akan memilih meminum campuran air, gula, dan kopi. 
Pahitnya kopi, akan menjinakkan manisnya gula yang kadang~kadang, memuakkan. 

Maka dari itu, yang sedang bertengkar. Percayalah, hidup lebih menyenangkan seusai pertengkaran. Jika tak bertengkar, mana bisa menikmati yang lebih menyenangkan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar