Kamis, 10 April 2014

Game Smurf Village: Game Pencetak Karakter Baik Bagi Anak-Anak (Paling tidak menurut penulis :D )

Ladang Smurfnya Banin pas level 18an
Smurf Village boleh jadi merupakan game yang tidak menantang sebab tak ada musuh dalam game ini. Aturan main dari game ini hanya mengumpulkan uang untuk berbelanja, mengumpulkan point untuk naik level dan mengumpulkan Smurf Berry untuk mempermudah segala urusan.

Namun, meski tak ada ancaman tak membuat game ini menjadi game yang membosankan (ini opini saya lho). Pengguna game akan tertantang untuk mengembangkan desanya, mendekor desa sesuka udel, memainkan mini game yang telah dibeli, menangkap hewan untuk dimasukkan ke kebun binatang pribadi, menanam berbagai macam sayur dan buah di ladang, membangun rumah beraneka warna, merasakan suasana malam di desa Smurf, merasakan musim hujan, merasakan musim salju juga, dan yang lebih menyenangkan, pengguna bebas sebebas-bebasnya membeli apapun yang sanggup mereka beli, kemudian menempatkan semuanya sesuka udel. Ini nih contohnya, saya beli puluhan lampu buat ngerangkai nama seseorang yang saya sayangi. Tapi gambar di bawah ini masih jelek, saya motretnya pas belum dekor ulang:

Saya habis modal banyak untuk merangkai nama di samping itu. Tapi tak apalah... demi anu... hehe...


Oh ya kembali ke judul! Mengapa saya mengklaim bahwa game ini mampu mencetak karakter baik bagi anak-anak?

Ada beberapa alasan yang kurang-lebihnya sebagai berikut:




1. Menghindarkan dari sifat benci-membenci
Tidak ada musuh yang harus dibantai dalam game ini. So, secara tidak sengaja anak-anak akan terbiasa menjadi pribadi yang bukan pembenci.

2. Meningkatkan Kreativitas dan Jiwa Seni
Smurf Village memungkinkan penggunanya untuk mendekor desa sesuka hati. Ini dapat mengasah jiwa seni anak-anak lho...

3. Rajin Bekerja!
Otomatis! Tanpa kerja (menanam buah dan sayur) pengguna tak akan mendapat pemasukan.

4. Bijak dalam Mengelola Uang
Setelah mengumpulkan uang sekian banyak, pengguna akan dilatih untuk bijak dalam berbelanja. Ada kebutuhan primer, skunder, dan tersier di dalam Smurf Village. Suka-suka pengguna mau belanja yang mana.Ya, konsekuensinya kalo salah belanja bakal hidup susah deh...

5. Dan lain-lain hehe

Udah ya review soal gamenya. Ini nih beberapa sample foto desa saya pas di level 5-18an

Suasana Desa Menjelang senja di musim salju


Meski uda malem, para pekerja tetep semangat nyiramin ladang lhoo



Daerah pinggiran pantai 

3 komentar:

  1. Ada-ada saja. Iki jelas, nulis artikel ini krn sukses nulis "nama" itu di game ini. Publikasi..heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk mas Zuhal iki tahu aja.... Tapi sing jelas kayake si 'nama' yang ditulis gak bakalan tahu/nyadar deh... huhu...

      Hapus
  2. Wkwkwkwk mas Zuhal iki tahu aja.... Tapi sing jelas kayake si 'nama' yang ditulis gak bakalan tahu/nyadar deh... huhu...

    BalasHapus