Ladang Smurfnya Banin pas level 18an |
Namun, meski tak ada ancaman tak membuat game ini menjadi game yang membosankan (ini opini saya lho). Pengguna game akan tertantang untuk mengembangkan desanya, mendekor desa sesuka
Oh ya kembali ke judul! Mengapa saya mengklaim bahwa game ini mampu mencetak karakter baik bagi anak-anak?
Ada beberapa alasan yang kurang-lebihnya sebagai berikut:
1. Menghindarkan dari sifat benci-membenci
Tidak ada musuh yang harus dibantai dalam game ini. So, secara tidak sengaja anak-anak akan terbiasa menjadi pribadi yang bukan pembenci.
2. Meningkatkan Kreativitas dan Jiwa Seni
Smurf Village memungkinkan penggunanya untuk mendekor desa sesuka hati. Ini dapat mengasah jiwa seni anak-anak lho...
3. Rajin Bekerja!
Otomatis! Tanpa kerja (menanam buah dan sayur) pengguna tak akan mendapat pemasukan.
4. Bijak dalam Mengelola Uang
Setelah mengumpulkan uang sekian banyak, pengguna akan dilatih untuk bijak dalam berbelanja. Ada kebutuhan primer, skunder, dan tersier di dalam Smurf Village. Suka-suka pengguna mau belanja yang mana.Ya, konsekuensinya kalo salah belanja bakal hidup susah deh...
5. Dan lain-lain hehe
Udah ya review soal gamenya. Ini nih beberapa sample foto desa saya pas di level 5-18an
Suasana Desa Menjelang senja di musim salju |
Meski uda malem, para pekerja tetep semangat nyiramin ladang lhoo |
Daerah pinggiran pantai |
Ada-ada saja. Iki jelas, nulis artikel ini krn sukses nulis "nama" itu di game ini. Publikasi..heheh
BalasHapusWkwkwkwk mas Zuhal iki tahu aja.... Tapi sing jelas kayake si 'nama' yang ditulis gak bakalan tahu/nyadar deh... huhu...
HapusWkwkwkwk mas Zuhal iki tahu aja.... Tapi sing jelas kayake si 'nama' yang ditulis gak bakalan tahu/nyadar deh... huhu...
BalasHapus