Sabtu, 10 Desember 2011

Menggalau......

Rasanya itu seperti kau sedang merasa haus yang sangat sedang hanya  racun yang mengada di hadapmu. Rasanya itu seperti saat kau sedang haus, lantas ditawari sepotong roti. Mana mungkin seorang yang haus amat malah hendak menelan roti, mana ada orang lebih memilih racun ketimbang roti? maka yang kedua itu adalah yang lebih gila dan lebih rasional yang menyatu dalam entah apa itu. persatuan antara yang paling rasional dan irrasioanal.


Dan di sanalah aku mengada, berada serupa di gurun pasir, dirasa oleh tenggorokanku kering yang meranggas, bak dirasa oleh bibirku itu keras pecah ke sana ke sini remuk tak punya bentuk. Lantas apa pantas aku terima meski barang seiris saja roti lezat itu? Tidakkah aku akan mendzolimi tenggorokku, tidakkah aku sedang menghianati bibirku. Sampai mati pun tak bakal aku sentuh apapun selain yang membuat tenggorokku basah selain yang dapat menyunggingkan senyum di bibir tanpa ada merah mencuat dari sana. Rasanya memang hanya racun yang mengada, kutenggak setetes racun, kudamba segelas racun, kutenggak segelas racun kudamba lautan racun. Maka di sinilah aku mengada, berenang-renang berlimpah ruah bersama racun. biar saja aku hendak mati, toh semua yang bernapas mati jua akhirnya. Biarlah sakit merajam-rajam lambung biar saja, toh bibirku menyungging senyum.

2 komentar: