Sabtu, 10 Desember 2011

Menggalau......

Rasanya itu seperti kau sedang merasa haus yang sangat sedang hanya  racun yang mengada di hadapmu. Rasanya itu seperti saat kau sedang haus, lantas ditawari sepotong roti. Mana mungkin seorang yang haus amat malah hendak menelan roti, mana ada orang lebih memilih racun ketimbang roti? maka yang kedua itu adalah yang lebih gila dan lebih rasional yang menyatu dalam entah apa itu. persatuan antara yang paling rasional dan irrasioanal.


Dan di sanalah aku mengada, berada serupa di gurun pasir, dirasa oleh tenggorokanku kering yang meranggas, bak dirasa oleh bibirku itu keras pecah ke sana ke sini remuk tak punya bentuk. Lantas apa pantas aku terima meski barang seiris saja roti lezat itu? Tidakkah aku akan mendzolimi tenggorokku, tidakkah aku sedang menghianati bibirku. Sampai mati pun tak bakal aku sentuh apapun selain yang membuat tenggorokku basah selain yang dapat menyunggingkan senyum di bibir tanpa ada merah mencuat dari sana. Rasanya memang hanya racun yang mengada, kutenggak setetes racun, kudamba segelas racun, kutenggak segelas racun kudamba lautan racun. Maka di sinilah aku mengada, berenang-renang berlimpah ruah bersama racun. biar saja aku hendak mati, toh semua yang bernapas mati jua akhirnya. Biarlah sakit merajam-rajam lambung biar saja, toh bibirku menyungging senyum.

Rabu, 07 Desember 2011

Lomba Cerpen Sosial

Info lengkap klik di sini
Tanggal 20 Desember adalah Hari Sosial, atau dulu telah kita kenal sebagai Hari Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Nasional. Bahwa pada Hari Sosial   tersebut, kita akan berkumpul bersama untuk membicarakan dan membahas kegiatan dalam rangka memperingati Hari Sosial yang mengingatkan kita bahwa manusia hidup di masyarakat mempunyai hak dan kewajiban sosial. Sesuai dengan kodratnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, terpisah satu sama lain, tetapi memerlukan kawan untuk berusaha mengurangi beban dalam kesukaran. Dalam kehidupan ini masih banyak masalah sosial yang memerlukan perhatian kita, misalnya kenakalan remaja, narkotika, anak yatim piatu, kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Hal-hal tersebut, selain menjadi tugas negara, juga merupakan kewajiban kita semua sebagai makhluk sosial untuk ikut menaggulanginya.
Melalui kesemptan ini kami ingin mengetuk hati Bapak, Ibu, Saudara/i agar Hari Sosial ini dijadikan titik tolak keikutsertaan yang mampu dilakukan, dalam rangka upaya membantu tugas-tugas sosial yang seharusnya kita lestarikan bersama. Kegiatan yang kami adakan adalah memfokuskan kepada pemuda penerus bangsa (Pelajar dan Mahasiswa) berpartisipasi dalam menulis Cerita Pendek (Cerpen) dengan Tema "SOSIAL", Syarat dan ketentuannya sebagai berikut:

Aku, dan Iblisku dan Kamu, dan brengsek!



            Aku sudah kebal dengan perkara yang seperti ini. Mula-mula kau berjanji padaku,lantas aku gembira tak alang kepalang. Menanti betul janji-janjimu itu, tidur tak nyenyak makan pun tak enak. Tak sabar betul menunggui besok. Kemudian ajaib sekali kau lantas memohon maaf padaku menyoal tak bisa penuhi janji lantaran yang lain menawarkan lebih. Besok kau pasti lupa dan aku tak pernah lupa. Kau mungkin tak berasa sakit, dan sakitku tak bakal layu. menganga untuk waktu yang lama sangat. Ditambah lagi, menganga lagi, ditambah lagi, lagi dan lagi tak juga kering lukanya di sini.


          Kuberi tahu Kau! Lain kali, kalau memang sudah tak anggap aku ini ada serupa yang ada, usahlah kau janjikan ini itu, usahlah kau ingat namaku, kenang rupaku, hapus saja nomorku. Tak perlu juga kau kasihani aku dengan laku baikmu itu. perih teramat dirasa jika tahu aku kau baik lantaran tak sampai hati. Bodohnya aku mendambamu, singtingnya aku tersenyum selalu, menertawai kebodohanku entah hilang akalku tersihir iblis. Sihir ini membelengguku sangat, membuatku lemah karenamu.


          Sungguh bakal kuucap syukur hingga payah lidahku jika bisa kau gorok iblis bersemayam di jantung. Bunuh dia, dan merdekalah aku seutuhnya. Sungguh tak bakal aku rasa sakit karenamu jika tak kupelihara iblis. 
           
           Apakah kau bersahabat dengan iblisku? Adakah aku keliru memelihara iblis? Adakah iblis atau malaikat yang kau pelihara? Sungguh pun tak pernah berharap aku pelihara iblis macam ini, sungguh pun aku rela iblisku mati meski kami tengah menyatu, karena kami adalah satu.

Minggu, 04 Desember 2011

Short Memoir Writing Contest. Lomba Penulisan Mamoar Pendek


 

1.       Gambaran Umum Kegiatan

PSFAA Short Memoir Writing Contest adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menjaring kisah-kisah inspiratif tentang mereka yang menjalani kehidupan pasca sekolah. Melalui kompetisi ini, kami bermaksud menumbuhkan gairah menulis dan menginspirasi orang lain lewat tulisan yang menggugah dan didasari oleh kisah nyata perjalanan penulis (memoir) atatupun orang lain dalam mengarungi kehidupan pasca sekolah. Kami berharap melalui kisah-kisah tersebut, para alumni sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dapat memberikan secercah cahaya dan semangat bagi mereka, baik yang sudah lulus ataupun masih bersekolah, untuk dapat terus belajar dan berkarya dalam hidup tanpa mengenal kata lelah atau merasa sudah cukup pintar. 

Tulisan dan kisah yang terpilih dan terkumpul melalui kontes ini akan dibukukan dengan tujuan dapat menjadi bentuk kontribusi para alumni sekolah di Indonesia bagi dunia pendidikan serta sebagai bentuk upaya untuk menjadikan masyarakat Indonesia yang lebih baik, terus berkarya dan tak pernah berhenti belajar.

Melalui kontes ini, kami juga berusaha memfasilitasi bakat bakat menulis, khususnya para pemuda, di Indonesia dengan memberikan mereka wadah untuk menuangkan kreatifitas dan membagi perjalanan hidupnya ke dalam bentuk tulisan yang inspiratif, menghibur dan bermanfaat bagi sesama. Akhirnya, kami juga berharap agar royalty dari penjualan buku dapat disumbangkan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya menyelamatkan anak-anak yang terancam putus sekolah.


Sabtu, 03 Desember 2011

saya, ulang tahun, dan kere


Having much money is nothing but having friends is everything J
                Kawan, saya benar-benar tak menduga selama ini saya tinggal bersama malaikat!  Sekarang saya baru menyadari saya sedang dikelilingi malaikat.
2 Desember 2011
                Siang-siang sepulang kuliah saya buka dompet. Sedikit kecewa karena ternyata uang saya tak beranak serupiah pun. Pagi 12.000,-  siang juga masih 12.000,-. 

Dua minggu lalu dompet saya tebal, hidup saya pun sejahtera, namun karena takut melakukan pemborosan akhirnya saya meminjamkan uang saya kepada Deny yang mau pulkam(karena Deny juga tak sempat mengambil uang di Bank waktu itu). Tak diduga-duga ternyata Deny sakit hingga masuk rumah sakit pas di Tuban, alhasil Deny seminggu penuh tak kembali ke Surabaya. Alhasil juga selama seminggu saya hidup dalam kemelaratan. Yang lebih mengenaskan lagi, SAYA SEDANG ULANG TAHUN DAN SAYA KERE MINTA AMPUN.

Kamis, 01 Desember 2011

Tiba-tiba Saya Sudah Tua

Benar-benar gak krasa besok usia saya 20 tahun! heuh... prasaan kemarin usia saya masih 16 tahun kenapa besok sudah jadi 20?

I'm spechless!!!



Download Buku Gratis!

Buat kamu-kamu yang suka sama gratisan, yang suka baca buku tapi malas beli, yang hobi baca buku tapi kere kayak saya, jangan khawatir! di bawah ini ada beberapa link  silakan dikunjungi sendiri. di sana kamu-kamu bisa donlot buku/novel/kumcer gratis....
this is it:


sudah dulu, itu juga kalau kalian donlot semua setahun gak bakal kelar bacanya :P
selamat mendonlot :)

Sabtu, 11 Juni 2011

Writing Lesson



Guys, I don't know this post is kind of education article or not. But it quite useful for those who like writing so much. I'm gonna tell you about Majalah Annida that provides lots of information about writing, and also gives a chance for those who want to send their article, short story, an epic, opinion etc freely--> and you'll get a fee when your writing is appropriate to be published!
And I tell you what, I thought that Majalah Annida is the only magazine that would give any comments for the inappropriate articles, imagine this magazine criticize the whole inappropriate articles. So, for the beginner it's very very useful! just like we have a tutor, right?
 Why do I make about this such as article? Guys, if we talked about education, I do believe there are lots of moral value in every Annida's post. Just check it out here, and I do believe you'll get something there.
Majalah Annida has been a guider even for a great writer, for example M. Irfan Hidayatullah that one of his Short Story were be the winner in Annida's competition and see, two years ago he were be the Leader of Forum Lingkar Pena in his place, I forget Jakarta or.. I don't know.

Okay guys, let's learn to write, and inspire others!!!

Parents or The Children itself Who Should be Blamed?

Well, I was so surprise when I went to the Warnet near my home in Tuban, I saw there are lots of children there, thought that they just wanna play*not as a custemer I mean*. But then they entered Internet Room, I asked one of them,
"what will you do here?"
they were a little bit shocked,
"we? browsing of course!"
"What??? you can browsing? I mean aren't you too young for the thing like this?"
"Come on... don't be so cynical! I bet we're better than you!!!" (though they just keep silent, I knew they shouted it in their mind :D)
~~Then I took their Picture^^



Well guys, to you your self, is it a quite appropriate for a very young children browsing the internet uncontrolly?
Yeah, we can't deny that Internet gives lots of benefit, provide some important information, and help in social networking. But, somehow the very young children like them are quite dangerous for using the internet uncontrolly. I tell you what, they were there to download the good looking artist's picture, gosh!!!
Some of them decided to play online games.
So, just imagine how many percent they use their time to study? I guess less than 15%. It wasn't as terrible as its impact, I suppose so!
Well, is it the children's fault or the parent's fault exactly? I don't know, but somehow the parents should taking role to this cases. Maybe parents have to know where their children spent their time, they shouldn't give much pocket money to their child, yeah just to avoid the bad thing like this.
The last, for those who has younger brothers and sisters, take care of them! save them from the worst side of Internet!
At least the internet user should be like this girl, not too young I mean^^

Senin, 31 Januari 2011

Putu Wijaya

Cerpen Putu Wijaya

Peradilan rakyat


Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

Sabtu, 29 Januari 2011

Cerpen Helvy Tiana Rosa

Ketika mas gagah pergi
Oleh : Helvi Tyana Rosa

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Saat memasuki usia dewasa, kami jadi semakin dekat.Kalau ada saja sedikit waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya bersama. Jalan-jalan, nonton film atau konser musik atau sekedar bercanda dengan teman-teman. Mas Gagah yang humoris itu akan membuat lelucon-lelocon santai hingga aku dan teman-temanku tertawa terbahak. Dengan sedan putihnya ia berkeliling mengantar teman-temanku pulang usai kami latihan teater. Kadang kami mampir dan makan-makan dulu di restoran, atau bergembira ria di Dufan Ancol.

Tak ada yang tak menyukai Mas Gagah. Jangankan keluarga atau tetangga, nenek-kakek, orang tua dan adik kakak teman-temanku menyukai sosoknya.

"Kakak kamu itu keren, cute, macho dan humoris. Masih kosong nggak sih?"

"Git, gara-gara kamu bawa Mas Gagah ke rumah, sekarang orang rumahku suka membanding-bandingkan teman cowokku sama Mas Gagah lho! Gila, berabe kan?!"

"Gimana ya Git, agar Mas Gagah suka padaku?"

Dan banyak lagi lontaran-lontaran senada yang mampir ke kupingku. Aku Cuma mesem-mesem bangga.

Pernah kutanyakan pada Mas Gagah mengapa ia belum juga punya pacar. Apa jawabnya?

"Mas belum minat tuh! Kan lagi konsentrasi kuliah. Lagian kalau Mas pacaran…, banyak anggaran. Banyak juga yang patah hati! He..he..he…"Kata Mas Gagah pura-pura serius.

Mas Gagah dalam pandanganku adalah cowok ideal. Ia serba segalanya. Ia punya rancangan masa depan, tetapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tetapi tidak pernah meninggalkan shalat!

Itulah Mas Gagah!

Tetapi seperti yang telah kukatakan, entah mengapa beberapa bulan belakangan ini ia berubah! Drastis! Dan aku seolah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Mas Gagah yang kubanggakan kini entah kemana…

"Mas Gagah! Mas! Mas Gagaaaaaahhh!" teriakku kesal sambil mengetuk pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama, Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa Arab gundul. Tak bisa kubaca. Tetapi aku bisa membaca artinya: Jangan masuk sebelum memberi salam!

Jumat, 28 Januari 2011

Rahasia ubun-ubun

Rahasia Ubun Ubun Dalam Al Qur'an

Gambaran otak manusia bagian depan yang disebut Allah dalam Al Qur’an Al Karim dengan kata nashiyah (ubun-ubun). Al-Qur’an menyifati kata nashiyah dengan kata kadzibah khathi’ah (berdusta lagi durhaka). Allah berfirman, “(Yaitu) ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (Al-‘Alaq: 16). Bagaimana mungkin ubun-ubun disebut berdusta sedangkan ia tidak berbicara? Dan bagaimana mungkin ia disebut durhaka sedangkan ia tidak berbuat salah?

Prof. Muhammad Yusuf Sakr memaparkan bahwa tugas bagian otak yang ada di ubun-ubun manusia adalah mengarahkan perilaku seseorang. “Kalau orang mau berbohong, maka keputusan diambil di frontal lobe yang bertepatan dengan dahi dan ubun-ubunnya. Begitu juga, kalau ia mau berbuat salah, maka keputusan juga terjadi di ubun-ubun.”

Kemudian ia memaparkan masalah ini menurut beberapa pakar ahli. Di antaranya adalah Prof. Keith L More yang menegaskan bahwa ubun-ubun merupakan penanggungjawab atas pertimbangan-pertimbangan tertinggi dan pengarah perilaku manusia. Sementara organ tubuh hanyalah prajurit yang melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil di ubun-ubun.

Karena itu, undang-undang di sebagian negara bagian Amerika Serikat menetapkan sanksi gembong penjahat yang merepotkan kepolisian dengan mengangkat bagian depan dari otak (ubun-ubun) karena merupakan pusat kendali dan instruksi, agar penjahat tersebut menjadi seperti anak kecil penurut yang menerima perintah dari siapa saja.

Dengan mempelajari susunan organ bagian atas dahi, maka ditemukan bahwa ia terdiri dari salah satu tulang tengkorak yang disebut frontal bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah satu cuping otak yang disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat neorotis yang berbeda dari segi tempat dan fungsinya.

Lapisan depan merupakan bagian terbesar dari frontal lobe, dan tugasnya terkait dengan pembentukan kepribadian individu. Ia dianggap sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat konsentrasi, berpikir, dan memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi kedalaman sensasi individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi dan kognisi.